Rabu, 14 Oktober 2015

Digital Communication Surya University (PENULISAN KREATIF - TULISAN DESKRIPSI)

Ruang Nyaman di Koridor F

Aku datang ke kampusku untuk menjalani aktivitasku seperti biasa. Tak ada yang berubah, tak ada yang spesial saat aku kembali menginjakkan kaki di kampus tercinta ini. Aku berjalan menyusuri anak demi anak tangga hingga aku sampai di tingkatan yang biasa disebut lantai dua. Sesampainya di lantai dua aku berjalan menuju ruangan yang bernama 202F yang berada di koridor F di lantai tersebut. Aku sempat kebingungan mencari di mana ruangan itu berada.
Aku berjalan menyusuri satu persatu koridor demi koridor kotak yang ada di lantai dua. Hingga akhirnya aku berhenti pada pencarianku ketika aku melihat dari depan pintu kaca bening ada benda persegi panjang coklat yang di depannya bertuliskan angka dan huruf 202F. Melihat angka dan huruf yang terpampang di depan benda berbentuk persegi panjang berwarna coklat itu, aku langsung berjalan menuju ruangan itu. Setelah sampai di depan benda persegi panjang berwarna coklat yang biasa disebut pintu itu, aku pun membuka gagang pintu tersebut dengan tangan kananku lalu mendorong tubuh pintu tersebut hingga terbuka.
Saat pintu ruangan itu terbuka, hati ini cukup tercengang melihat sudah banyak makhluk hidup yang duduk di kursi hijau hitamkhas kampusku yang sudah tersedia. Pada awalnya, aku sempat bingung di mana aku harus meletakkan tas dan menyandarkan punggung ini, akhirnya aku memilih untuk duduk di kursi yang berada di barisan ke tiga dari depan. Kaki ini berjalan menuju barisan kursi yang cukup sempit itu hingga harus membuat tubuh ini memiringkan posisinya.
Akhirnya tubuh ini bisa ku sandarkan di kursi hijau hitam nan empuk ini sembari meletakkan tas tepat di bawah kursi tempatku duduk. Aku langsung menyandarkan punggung ini di kursi hijau hitam khas kampus sambil memerhatikan seisi ruangan itu. Maklum saja, kala itu adalah kali pertamaku memasuki ruangan tersebut. Ruangan tersebut tentunya dipenuhi dengan puluhan kursi hijau hitam nan empuk yang terjajar rapi membentuk barisan hingga lima barisan yang biasa digunakan oleh mahasiswa untuk menyandarkan punggungnya pada saat belajar maupun istirahat.
Suasana kelas yang cukup ramai karena jam belum menunjukkan jarumnya di angka delapan makhluk hidup yang berada di dalam ruangan pun masih asik bersenda gurau dan berbincang mengenai hal apapun yang ingin mereka bicarakan. Dengan papan tulis putih bersih yang belum ternodai oleh tinta dari spidol hitam yang biasa digunakan oleh dosen saat mengajar. Serta tidak lupa jam dinding yang selalu setia menempel di sisi kanan papan tulis putih nan bersih itu. Tentu tidak ketinggalan pula seperangkat komputer yang terdiri dari pc, cpu, keyboard, dan mouse terjajar rapi di sudut kanan ruangan. Proyektor yang tidak pernah mengeluh karena selalu digantung di tengah langit-langit ruangan. Jendela kaca bening yang berada tepat di belakang ruangan sebagai pengganti tembok pun membuat ruangan mendapatkan cukup pencahayaan sehingga ruang tersebut tidak perlu lagi menggunakan penerang ruangan yang disebut lampu. Suhu di ruangan yang cukup dingin membuat makhluk hidup yang ada di dalamnya merasa nyaman dan tidak perlu lagi berkeluh kesah mengenai panasnya suhu ruangan.
 Aku selalu merasa sangat nyaman ketika berada di ruangan ini. Belajar bersama teman sekelasku dengan sesekali mengeluarkan gelak tawa akibat perbincangan yang kami perbincangkan bersama dengan dosen. Hingga tidak terasa jam dinding sudah memperlihatkan jarumnya yang menunjuk angka sepuluh menunjukkan waktu belajar pun telah usai. Tubuh ini harus segera beranjak pergi dari ruangan tersebut karena masih ada lagi makhluk hidup lain yang akan merasakan suasana nyaman dari ruangan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar