Minggu, 20 November 2016

Manajemen Media Massa #Pertemuan 10

Peraturan Pendirian Perusahaan

1.      UU Perseroan Terbatas
2.      UU Pokok Pers
3.      UU Pokok Penyiaran
4.      UU ITE
5.      UU Pajak
6.      UU Perlindungan Ketenagakerjaan
7.      UU HAKI
8.      UU Keterbukaan Informasi
9.      KUH Pidana
10.  KUH Perdata
Tidak hanya Undang-Undang, pendirian perusahaan juga harus dilengkapi dengan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Perusahaan media harus taat pada Undang-Undang dan KUH Pidana serta KUH Perdata.
Contoh: tidak boleh menyebarkan berita yang bisa menyebabkan kerusuhan, tidak boleh mencemarkan nama baik.
Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur hubungan kepatuhan dengan negara.
Hukum Perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antar pribadi atau sipil.
Tidak hanya patuh pada Undang-Undang dan hukum, perusahaan media juga harus patuh pada norma dan etika.
Etika adalah rumusan-rumusan moral yang patut dan tidak patut .
Sementara kode etik adalah satu set aturan moral tentang patut dan tidak patut yang ditetapkan oleh sekelompok warga profesional. Perlu adanya kode etik karena profesi tersebut menyangkut nasib seseorang atau orang banyak.
Dewan yang dapat mengadili kode etik adalah Dewan Kehormatan terkait, yang memiliki kewenangan dan akan mengadili pelanggaran etika.

Jenis-jenis pajak untuk perusahaan:
a.      Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang artinya setiap kali dijual akan dikenai pajak sebesar 10%.
b.   Pengusaha Kena Pajak (PKP). PKP ditujukan untuk perusahaan yang sudah terdaftar dan berhak memotong pajak dan memiliki kewajiban untuk membayar pajak.
c.       PPh atau Pajak Penghasilan.
Jenis-jenis PPh antara lain:
o   Gaji
o   Honor
o   Keuntungan
o   Sewa rumah atau mobil
o   Bunga bank

d.      Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang menunjukkan batas gaji seseorang yang tidak dikenai pajak atau tidak wajib membayar pajak. Pengelompokkan PTKP bergantung pada penghasilan dan jumlah anggota keluarga.Peraturan Pendirian Perusahaan

Sabtu, 12 November 2016

Manajemen Media Massa #Pertemuan 6

Sumber Daya Manusia (SDM) di Media Cetak
Dalam perusahaan media cetak yang bonafit karyawan yang terdapat di departemen redaksi biasanya merupakan karyawan tetap.
- Koresponden lepas: wartawan yang tinggal jauh dari kantor dan tidak rutin mengirim berita.
Wilayah yang berpotensi memiliki koresponden yaitu seluruh ibukota di Pulau Jawa (Semarang, Bandung). Jika ada modal maka juga berpotensi memiliki di wilayah Sumatra seperti Lampung, Palembang serta di wilayah lain seperti Banjarmasi, Balikpapan, Bali.
Ketersediaan koresponden di suatu wilayah bergantung pada proximity dan modal yang dimiliki oleh perusahaan media.
- Calon reporter: reporter yang sedang dalam masa percobaan.
- Reporter pemula: reporter yang masa kerjanya mulai dari 0 – 2 tahun.

Seorang wartawan harus bisa:
-          Menulis
-          Membaca
-          Melihat
-          Mendengar
-          Berpikir logis

Seorang wartawan juga harus memiliki sifat:
-          Berani
-          Ulet

Keahlian tambahan yang harus dimiliki wartawan:
-          Membaca cepat
-          Membaca terbalik
-          Melakukan pelacakan

Salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seorang wartawan radio adalah bisa menyunting suara.  Sementara yang harus dimiliki oleh wartawan televisi adalah harus bisa melihat suatu peristiwa dengan sangat jeli.
Untuk menjadi seorang wartawan, terdapat persyaratan yang dulu tidak menjadi persyaratan namun sekarang tidak, yang sekarang menjadi peryaratan namun dulu tidak yaitu mampu mengoperasikan teknologi seperti gadget.
Teknologi sangat berpengaruh pada sumber daya manusia di media cetak. Karena, media merupakan perusahaan yang padat modal dan padat karya. 

Alur peliputan reporter televisi:











File Paket Berita:

Topik/Tanggal
Lead:
Narasi:
Visual

Wajah Megawati
Character Generator:
Megawati menghadiri sidang
Penutup:


Manajemen Media Maasa #Pertemuan 5

Pengambilan Keputusan dan Perencanaan

Pengambilan keputusan dan perencanaan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena dua hal tersebut berjalan saling berkaitan.
Pengambilan keputusan dilakukan ketika terdapat beberapa pilihan.
Perencanaan dilakukan ketika sudah memiliki tujuan.
Biasanya, ke dua hal tersebut melekat pada jabatan manajerial.






















Analytical Hierarchy Process (AHP):menganalisis komponen apa yang paling mempengaruhi sebuah perusahaan media. 














Analytical Network Process (ANP): menganalisis hal-hal lain yang memengaruhi. ANP ini bentuknya menjalar.








Perencanaan: pernyataan yang diungkapkan tentang apa yang ingin kita lakukan. Dalam perencanaan, apabila kita memiliki tujuan, maka lakukan pengumpulan data.
Setelah data terkumpul, maka lakukan:
Pemilahan à tetapkan à susun à nyatakan à umpan balik
Umpan balik bertujuan untuk mengevaluasi data yang kita miliki.

Rubrikasi
1.      Media Cetak
è Di halaman depan harus diletakkan berita tentang hal-hal yang menarik
è Untuk surat kabar umum, terdapat rubrik-rubrik khusus seperti ekonomi, politik, dan budaya.
è Rubrik nusantara à di luar ibukota
Rubrik pada surat kabar bergantung pada jumlah halaman surat kabar tersebut, apabila halamannya sedikit maka jangan memuat terlalu banyak rubrik.

2.      Televisi dan Radio
Pada tv dan radio, biasanya pemberitaannya sedikit. Maka, rubrikasinya adalah rubrikasi program. Jika ingin beritanya tidak cepat basi, maka olah beritanya dengan baik. Buat beritanya menjadi feature dan investigatif.

Cara membuat segmentasi tayangan di televisi yang baik dan benar
Segmen 1        : berita yang paling hot
Segmen 2        : berita yang masih lumayang diperbincangkan
Segmen 3        : berita yang biasa atau tidak penting




Kamis, 10 November 2016

Manajemen Media Massa #Pertemuan 4

Pasar media terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1.    Pasar informasi / fisik: dilihat dari jumlah tirasnya. Tiras menyatakan seberapa banyak surat kabar bisa dipasarkan.
Informasi media yang akan menarik untuk dibaca. Ketika akan memasarkan media maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a.       Akurat
b.      Up to date
c.       Proximity à dekat secara geografis
d.      Demografis à usia
e.       Ekonomi masyarakat / sosial ekonomi.
2.     Pasar intelektual: dilihat dari siapa penulis di media massa tersebut. contoh: profesor tidak mungkin menulis di surat kabar poskota.
3.      Pasar iklan: pemasang iklan.
Contoh: Kompas                                             Serpong-Bintaro
2.500.000.000 à        harga mengiklan             ß 100.000.000
500.000            à       jumlah yang dipasarkan ß 10.000
5.000                à       harga satu iklan              ß 10.000
Maka, lebih baik memasang iklan di Kompas karena harganya lebih murah dan korannya lebih tersebar luas.

Jenis data:
-          Data primer: data yang didapat dari hasil penelitian, atau hasil pencarian secara mandiri.
-          Data sekunder: data yang didapat dari salah satu sumber. Contoh: Badan Pusat Statistik (BPS).

Saat akan membangun sebuah perusahaan media, maka harus memerhatikan hal-hal berikut:
1.   Wilayah geografis à berapa jumlah penduduk, siapa yang memiliki televisi (apabila perusahaan media televisi)
2.      Siapa yang mau beriklan
3.      Penghasilan didapat dari mana
4.      Ketersediaan sumber daya
5.  Perbandingan kurs à karena, teknologi atau barang-barang yang akan digunakan untuk produksi masih harus dibeli dari luar negeri.


Minggu, 06 November 2016

Manajemen Media Massa #Pertemuan 2

Definisi Visi, Misi, dan Sasaran
- Visi adalah rumusan kalimat tentang cita-cita besar dalam suatu kelompok.
- Misi adalah rumusan dari visi yang lebih terukur.
- Sasaran adalah tujuan yang dapat diukur.

    Untuk dapat mencapai sasaran, maka dibutuhkan hal-hal di antaranya modal, sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi, dan lain-lain.
Suatu sasaran harus dicapai melalui berbagai macam cara yaitu efektif, efisien, dan optimal.
- Efektif adalah mencapai tujuan dengan baik namun tidak sesuai dengan langkah yang baik.
- Efisien merupakan cara mencapai tujuan dengan langkah yang benar namun hasil yang didapat tidak maksimal.
- Optimal adalah cara untuk mencapai tujuan yang tidak terlalu efisien tetapi tujuannya lebih terjamin karena untuk menghindari kerugian yang lebih banyak.
Berbagai cara tersebut dapat diambil sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari masing-masing perusahaan.

   Untuk mencapai tujuan dibutuhkan perencanaan strategis. Perencanaan strategis adalah perencanaan yang ketika dirubah maka akan mengeluarkan biaya banyak. Rencana merupakan uraian tentang apa yang ingin kita capai lalu kita ungkapkan.
Rencana terdiri dari tiga jangka waktu yaitu:
 Rencana jangka panjang: 5 – 10 tahun.
- Rencana jangka menengah: 1 – 5 tahun.
- Rencana jangka pendek: 1 minggu – beberapa bulan.

   Apabila dalam pelaksanaan perencanaan strategis terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di tengah jalan atau terdapat hambatan, maka diperlukan langkah taktis atau improvisasi dalam perencanaan tersebut. Langkah taktis diambil untuk menghindari halangan dan menipu pihak lain.  
Ketika membangun perusahaan, maka diperlukan perhitungan Return on Investment (ROI). Perhitungan ini diperlukan untuk mengetahui dalam jangka waktu berapa lama modal akan kembali. Biasanya, ROI ini akan kembali sebanyak 10 – 20% per tahun, apabila perusahaan tersebut berjalan dengan baik.
Cara perhitungan ROI adalah sebagai berikut:
 Laba Bersih × 100% =
 Modal